Program Remidial Siswa SMAN 3 Sidoarjo untuk Perbaikan Kualitas Pembelajaran

Sidoarjo - Dalam masa pandemi Covid-19 proses pembelajaran di setiap sekolah sudah pasti menemui kendala.  Begitu juga yang terjadi di SMA Negeri 3 Sidoarjo aktivitas belajar tidak selamanya dapat berjalan lancar. Kemungkinan ada saja masalah yang di temukan, terutama masalah kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Keadaan ini merupakan masalah umum terjadi dalam proses belajar-mengajar, terutama dalam prinsip belajar tuntas. Banyak alternatif yang dilakukan oleh guru dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa. Namun, sebelum alternatif tertentu diambil, SMAN 3 Sidoarjo terlebih dahulu melakukan tindakan sperti  menganalisis hasil proses belajar siswa, mengidentifikasi,  dan menentukan kecakapan tertentu yang dialamai oleh siswa yang  bermasalah.  Berkaitan dengan itu, untuk memenuhi prinsip pembelajaran tuntas, melalui Waka Kurikulum menyusun program perbaikan, khususnya pengajaran remedial (remedial teaching), dan melaksanakan program perbaikan, serta mengevaluasi lagi siswa yang mengalami kendala dalam menyelesaikan ketuntasan belajarnya.

“Program remidial ini perlu dilakukan untuk memberikan perbaikan kualitas pembelajaran bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar, mapel yang dilakukan program remidial meliputi kelompok wajib, kelompok peminatan dan kelompok lintas minat,”  ujar Ibu Dr. Ristiwi Peni, M.Pd selaku Kepala SMAN 3 Sidoarjo.  Senada dengan yang diungkapkan oleh Ibu Kepala Sekolah, bapak Asnan Wahyudi, S.Pd selaku Waka Kurikulum mengatakan program remidial ini merupakan upaya sekolah  meningkatkan capaian tujuan pembelajaran.

Program remidial dilaksanakan mulai tanggal 20 April sampai 30 April 2021 dalam waktu 3 sesi dan dilaksanakan secara luring di sekolah setelah pembelajaran daring dengan menerapkan protokol kesehatan. Siswa yang terlibat meliputi siswa kelas X dan XI yang dijadwalkan sesuai dengan mata pelajaran yang dinilai perlu dilakukan remidial. Program remidial setiap mapelnya dilaksanakan tiga kali pembelajaran  tatap muka dan diakhiri dengan ujian formatif remidial pada masing-masing mata pelajaran.

Antusiasme siswa untuk mendapatkan perbaikan hasil pembelajaran sangat tinggi. Terbukti, meskipun dilaksanakan setelah pemebelajaran daring siswa yang didiagnosis memerlukan perbaikan sangat antusias datang ke sekolah. Selanjutnya hasil dari program remidial ini dijadikan evaluasi hasil pembelajaran paruh kedua semester dua untuk siswa kelas X dan semester empat untuk siswa kelas XI. “Sekolah berharap pada pergantian semester nanti tidak perlu lagi adanya program perbaikan karena sebelum program dilaksanakan, siswa dan orang tua siswa diundang ke sekolah dan  diberi pemahaman tentang perlunya program perbaikan yang diprogramkan,” begitu ujar Waka Kurikulum Bapak Asnan Wahyudi, S.Pd. (Deni AR)

Editor  : Sutomo